Cerpen By on 23 Maret 2017 ; views Rating 0 votes, average 0,00 Log in to rate this. Jangan menyerah pada orang yang kamu cintai sebelum janur kuning melengkung di depan rumahnya. Begitu kata para mantan yang belum juga bisa beralih hati pada cinta yang lain. Aku pun berpikir begitu sebelumnya, sampai akhirnya sebuah undangan bernuansa putih dan emas mampir di depan pintu rumahku. Aku menerimanya tanpa curiga, sebab sudah pernah ada puluhan undangan yang tergeletak di situ. Hanya saja kali ini tubuhku sedikit bergetar saat mengambilnya. Tidak seperti biasanya aku punya perasaan buruk yang akan menimpa. Dan benar saja. Nama yang tertera di undangan itu begitu kukenal. Begitu kucintai dan begitu kubenci. Nama itu milik mantan kekasihku, yang bersanding dengan sebuah nama wanita yang sudah kuketahui sebelumnya. Yoga dan Rena, begitu bunyi pertama yang menyapaku begitu aku membuka halaman pertama. Belum sempat aku bersedih, teleponku berbunyi. “Halo?”Suara temanku Niki terdengar di ujung telepon. “Irene, kamu diundang Yoga nggak?” “Iya, aku barusan dapet undangannya.” “Ya ampun tega banget dia ngundang kamu.” “Nggak papa lah, kabar bahagia kan memang harus disebar.” “Ya, tapi kan kamu mantannya.” Aku tidak tahu harus memberi tanggapan apa pada pernyataan temanku yang satu ini. Aku pun bingung mengapa aku diundang. Memang tidak ada aturan tertulis mengenai siapa yang harus diundang ke pesta pernikahan, termasuk mengundang mantan. Hanya saja aku tidak tahu ternyata mendapat sebuah undangan pernikahan bisa sangat terasa menyakitkan. “Nanti aku telepon lagi, aku sedang ada urusan.” “Kalau kamu mau nangis, aku siap jadi tisunya, Hehe.” Aku menutup telepon dan mengatakan aku tidak akan menangis hanya karena undangan ini. Tapi nyatanya aku menangis. Sendirian. Di dalam kamar agar ayah dan ibu tidak mendengar. Malu juga rasanya kalau masih menangis di usia setua ini. Aku mengamati undangan itu sekali lagi. Kali ini dengan meremasnya sehingga membuat undangan tersebut kusut. Aku tidak tahu apa yang kuharapkan, tapi setiap kali aku melihatnya aku mengira nama wanita di undangan tersebut berubah menjadi namaku. Wanita yang ada di undangan itu dulunya temanku, kami berdua sering mengobrol dan pergi ke toko buku. Ia memang gadis yang manis dan lembut, tidak heran jika banyak pria yang menyukainya. Tapi sekarang, lewat undangan ini aku memutuskan tidak akan berkawan lagi dengannya. Ia sudah mencuri orang yang kucintai. Sedangkan si pria dulunya adalah kekasihku, baru tiga bulan ini aku dan dia berpisah, setelah enam tahun lamanya kami mengarungi kisah asmara. Mengapa ia tidak menikahiku yang lebih lama mengenalnya? Mengapa ia malah menikah dengan gadis yang baru ia kenal tiga bulan ini? Rasanya ingin kurobek undangan di tanganku ini. Ya Tuhan apa yang harus kulakukan? Apa aku harus datang? Atau tidak datang saja? Aku ingin melihatnya dengan pakaian pengantin, tapi aku tidak ingin melihatnya bersanding di pelaminan dengan wanita lain. Bagaimana kalau undangan ini adalah bentuk ejekannya kepadaku karena belum laku? Bagaimana aku bisa membalas ejekannya ya Tuhan? Sepertinya aku harus terlihat lebih hebat daripada saat bersamanya. Aku harus membawa pasanganku juga. Akan terlihat sangat menyedihkan kalau aku datang sendirian. Tapi bagaiamana aku bisa membawa pasanganku kalau faktanya aku masih sendiri. Gara – gara terlalu lama mengharapkan kembali pada calon pengantin pria aku harus galau begini. Sial. Handphoneku lagi – lagi berbunyi di tengah pikiranku yang kalut. Aku segera mengangkatnya. “Halo.” “Hai, Ren, aku boleh liat tugasmu nggak, aku bingung ngerjain nomor lima nih.”kata suara di seberang. Ternyata temanku Putra yang menelpon. Aku kesal karena ia menelponku di saat yang tidak tepat. “Nanti aku kirim lewat e-mail ya.” “Kamu nangis Ren?” “Hah, enggak.” “Kok suaramu kayak orang nangis gitu.” “Oh ini aku lagi pilek.” “Tapi kemaren kamu sehat.” “Kena pileknya tadi malam.” “Jangan bohong deh. Kamu nangisin undangan kawinan mantanmu kan.” “Jangan sok tahu deh.” “Aku dikasih tahu Niki tadi.” Dasar Niki, selalu membocorkan hal yang tidak perlu tentangku. “Kalau aku nangis kamu mau apa?” “Mau kutemenin ke kawinan mantanmu itu?” Ya Tuhan, apa ini jawabanmu atas pertanyaanku tadi? “Kenapa kamu mau nemenin aku?” “Ya biar kamu nggak keliatan jomblo lah.”kata Putra sambil terkikik. “Oh gitu. Enggak deh makasih.”balasku ketus. “Bercanda kali. Aku mau kasih kamu dukungan moril.” “Tapi aku belum tahu aku dateng atau enggak.” “Ya kamu pikirin dulu deh. Kalau kamu dateng, aku siap jadi pasanganmu.” “Makasih.” “Ya sama – sama.” “Nanti aku hubungin kamu lagi kalau aku udah putusin.” “Oke. Oh ya jangan lupa kirim tugasmu ya. Kutunggu.” Telepon ditutup. Aku menghela napas antara lega dan khawatir. Aku tidak tahu alasan Putra menelponku. Apakah karena ia tahu aku dapat undangan atau karena memang sengaja meminjam tugas kuliahku. Tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Sudah cukup kepalaku dipenuhi dengan pernikahan yang akan digelar seminggu lagi. Pikiranku silih berganti membayangkan Yoga dengan calon istrinya Rena dan Yoga ketika masih menjadi kekasihku. Dulu kami juga sering membahas masalah pernikahan. “Kamu nanti mau nikah umur berapa?”tanyaku pada Yoga. “Mmm, nggak tahu juga ya, mungkin sekitar 27 atau 28.” “Heh, lama banget.” “Kenapa? Kamu nggak sabar ya?” “Ya nggak gitu, kan lebih enak kalau nikah muda.” “Kata siapa? Aku mau sukses dulu. Biar bisa bahagiain kamu nanti.”kata Yoga sambil mencubit hidungku. Tapi mengapa ia berbohong. Belum juga lulus kuliah ia sudah berani menikah begini. Kenapa ia tidak memilihku sebagai istrinya? Air mataku mengalir lagi tanpa bisa kutahan. Aku menangisinya sampai aku tertidur di atas bantal. Selama seminggu aku tidak bisa tenang. Mau datang atau tidak aku terus saja kepikiran. Selama semingu ini juga aku tidak enak makan, badan jadi lemas, susah tidur, dan kepalaku pusing tidak karuan. Ternyata aku gejala tipus. Pesta pernikahannya nanti malam dan akhirnya aku memtuskan untuk datang. Aku menelpon Putra dan ia bilang ia kan menjemputku pukul 7 malam. Aku sama sekali tidak tahu apa yang harus kupakai. Apakah harus memakai baju yang glamour, casual, atau yang tradisional. Perasaan ini sama dengan ketika akan bertemu dengan kekasih. Bedanya sekarang aku akan bertemu dengan kekasih yang sudah menjadi milik orang. Putra menjemputku tepat pukul 7, lengkap dengan baju batik dan mobil mini coopernya. Rambutnya yang ikal ditata sedemikian rupa hingga kelihatan sangat rapi. “Rapi banget.” “Ya, biar kamu nggak malu lah.” “Hahaha, makasih udah nemenin aku.” “Udah, nggak masalah.” Kami tiba di tempat resepsi 15 menit kemudian. Dekorasi warna putih dan emas memenuhi tempat acara. Beberapa teman lama menyapaku dan memandangi Putra malu – malu. Sepertinya tidak salah aku mengajak Putra yang ganteng ke sini. Tanganku begitu dingin dan dadaku terus – terusan berdetak dengan kencang. Perutku mual dan aku merasa keringat terus mengucur di tubuhku. “Kamu nggak papa Ren?’ “Aku nggak papa kok.”kataku berbohong. Aku dan Putra disambut dengan dengan ratusan bunga mawar putih begitu memasuki ruangan. Tempatnya tidak terlalu besar tapi terlihat begitu indah. Di sana – sini banyak bunga dari berbagai macam warna yang menggantung di langit – langit. Dan di sana, di tengah lautan bunga yang asri Yoga dan Rena duduk berdampingan. Saling tersenyum dan menyalami tamu yang datang. Aku merasa kakiku menjadi tidak bertenaga. Aku ingin pulang. Putra yang seolah tahu memegangiku, seolah menopangku agar tidak terjatuh. “Makasih.”kataku pelan. Kami lalu duduk bersama dengan beberapa undangan. Aku memilih tempat duduk yang paling jauh dari pelaminan. Makanan – makanan yang tersaji di depan meja sama sekali tidak membuatku selera. Sedari tadi mataku terus tertuju pada pasangan pengantin yang dari jauh pun terlihat sangar bahagia. Pengantin wanita memakai gaun putih dan pengantin pria mengenakan jas hitam. Aku mencoba membayangkan jika aku yang memakai gaun berwarna putih itu. Aku pasti juga merasa bahagia. Baru kali ini aku begitu sedih saat menghadiri sebuah pernikahan. “Ren, kita nggak salaman, kita udah hampir setengah jam di sini.”kata Putra. “Sorry, aku ngelamun.” “Kamu ngelamun apaan? Mantanmu udah nikah dan kamu masih ngelamun gini aja.” “Put, kenapa dia nggak nikahin aku aja, kan aku lebih lama kenal Yoga daripada Rena.” “Gimana ya Ren, pernikahan itu nggak ada hubungannya sama lama pacaran atau kuantitas kamu kenal sama dia. Pernikahan itu masalah keyakinan.” “Jadi maksudmu dia dulu nggak yakin sama aku gitu?” “Ya, mungkin. Menikah kan bukan masalah cinta aja, banyak faktornya. Mungkin kamu tidak memenuhi beberapa faktor itu.” “Aku kurang apa selama ini sama dia?” “Aku nggak tahu, Yoga yang tahu.” “Kenapa aku sedih banget kayak gini.” Orang akan sedih kalau keinginannya nggak kesampaian.” Trus aku musti gimana?” Kamu harus menerima kenyataan ini dan sekarang ayo salaman sama dia. Anggap ini adalah langkah awal kamu memulai hidup yang baru” Putra lalu mengajakku atau lebih tepatnya menyeretku. Aku belum siap bertemu dengan Yoga dengan status barunya sebagai suami. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Dari jauh Yoga sudah melihatku sambil tersenyum, sedangkan Rena tampak salah tingkah. Putra yang pertama kali menyalami Rena lalu baru aku. Aku sama sekali tidak mengatakan apapun. “Makasih udah datang ya Ren.”kata Yoga sambil menyalami tanganku. Aku merasa Rena melirikku dengan gelisah. “Sela….” Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku aku merasa bumi berputra di kakiku. Pandanganku tiba – tiba menjadi gelap dan kepalaku seperti menghantam benda yang sangat keras. Suara Putra dan Yoga samar – samar kudengar sebelum akhirnya aku tidak mendengar apa – apa lagi. Ternyata aku pingsan. sumber gambar

Home » Lucu Penulis Cang Karna Ditayangkan 31 Jan 2017 Tahukan Anda apa arti dari Janur kuning? Yap! Itu artinya pernikahan. Lalu, apakah Cinta Hanya Boleh Pada Satu Orang Saja? TIDAK!TIDAK! kenapa saya bilang tidak? karena, kita semua pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, bukan? Bagaimana proses jatuh cinta itu? Begini prosesnya, Melihat, Memandang -> Suka -> Tukeran pin BB + no Hp -> BBMan SMSan -> Kenalan -> Ketemuan -> Akrab -> Jatuh Cinta! Yap! Proses jatuh cinta itu sangat sebentar, sangat mudah semudah membalik telapak tangan. Hanya dengan 7 langkah, kita sudah bisa jatuh cinta sama seseorang. Kita ambil asumsi bahwa tipe pacar yang kita cari adalah “CANTIK/GANTENG”, nah masalahnya orang cantik/ganteng di Dunia dan di negara tercinta kita ini banyaaaak banget. Jadi kalau kita bisa menemukan orang yang cantik/ganteng semudah itu, pastinya mudah sekali kan cari pacar? mudah sekali kan jatuh cinta? “Lalu, apa tujuan sebenarnya dari jatuh cinta? apakah tujuannya hanyalah memperbanyak pacar ? memperbanyak mantan pacar?” “YA!”YA, Kenapa saya jawab ya? karena, dengan kita jatuh cinta, kita pasti akan menemukan seseorang yang baik untuk kita, yang pantes buat kita, dan kita pacaran, bukan? lalu, apakah setelah putus dengan dia, kita akan terus bersedih, menangis, dan galau karena dia seumur hidup kita? “TIDAK”kita masih bisa jatuh cinta dengan yang lain lagi, yang tentunya LEBIH BAIK buat kita, lebih bisa setia sama kita. Jadi intinya, Kita harus bisa membuka hati kita agar bisa jatuh cinta, dengan orang lain yang lebih baik untuk kita, Syukur deh orang yang kita anggap lebih baik buat kita itu bisa setia sama kita sampai JANUR KUNING MELENGKUNGJadi, SEBELUM JANUR KUNING MELENGKUNG, KITA INI MASIH MILIK BERSAMA, Artinya, kita masih bisa mencari seseorang yang bener-bener baik buat kita, kita masih bisa membuka hati kita untuk orang lain, dan tidak di keadaan sedih dan galau karena mantan-mantan kita, kita masih bisa menunggu seseorang yang bisa setia sama kita, sampai nanti janur kuning melengkung -D kalau nanti janur kuning sudah melengkung, disaat itu lah kita tahu siapa yang paaling baik dan setia buat kita, yaitu pasangan kita -D lucu cinta unik

SEBELUMJANUR KUNING MELENGKUNG, KAU TETAP KUKEJAR (ditulis di depan truk tak ada kata - kata lain selain sabar, semoga Allah masih membimbing langkah kita dan terus diistiqomahkan di jalan ini. AGAR JOMBLO TETAP PD (Percaya Diri) Satu-satunya milik kita adalah diri, dan dirilah sumber ketenangan. Di luar boleh panas, tapi di dalam

Kata-kata Bijak Pengantin Baru Biar Makin Langgeng Bahagia Berumah Tangga - Pengantin Baru identik dengan kehidupan yang bahagia dan sangat menyenangkan, karena perjalanan panjang merajut tali asmara bisa mampu bertahan sampai pada titik yang di cita-citakan yaitu membangun rumah tangga menjadi satu bersama sang kekasih pujaan. Raut cerita dan ekpresi bahagia terpancar dalam senyuman dan terungkap dari tutur kata dan perilaku yang sangat anggun menawan. Dari hari pertama sampai pada hari berikutnya kehidupan pengantin baru kian mesra bak pertama jatuh cinta pada pandangan pertama. Kata-kata Bijak Pengantin Baru Biar Makin Langgeng Bahagia Dari kisah manis itu semua ternyata tidak semua pengantin baru dapat merasakannya. Bahkan ada yang baru saja selesai acara resepsi ke esokan harinya di landa problema rumah tangga. Bukan kebahagiaan yang di dapatkan melain sebuah masalah baru yang datang dalam bahtera rumah tangga barunya. Inilah yang dinamakan sebuah kehidupan, kita hanya bisa merencanakan namun ketentuan sudah di tetapkan oleh yang Maha Kuasa. Jadi kita hanya mampu untuk tegar, sabar dan terus melakukan yang terbaik agar kehidupan rumah tangga yang baru se umur jagung ini mampu melewati prahara seperti ini dan menjadi keluarga yang bahagia jauh dari masalah terutama prahara rumah tangga. Disini saya akan berbagi sebuah kata-kata bijak yang spesial untuk pengantin baru agar nantinya kehidupannya bisa bahagia dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah. Kata-kata bijak ini bisa menjadi asupan yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Nah untuk itu, mari disimak kumpulan kata-kata bijak spesial untuk pengantin baru dibawah ini ! Kata-kata Bijak Pengantin Baru Biar Makin Langgeng Bahagia 1 Cinta itu seperti lembah yang dalam dan penuh misteri, begitulah pernikahan. 2 Jika Anda melangkah ke tingkat tertinggi maka beruntung lah yang tetap bertahan dan menjadikan cinta sebagai ujian dan kesabaran sebagai penjaganya. 3 Pernikahan itu laksana pelaut yang ada di atas samudra dengan penuh gelombang. 4 Hati-hati dalam rumah tanggamu, karena ada gelombang dan itu akan mengantar ke tepian atau mengantar ke dalam palung lautan. 5 Mencintai bukan untuk menyamai akan tetapi keikhlasan harus mampu menerima perbedaan yang ada. 6 Jadilah orang yang mencintai dan bukan hanya ingin untuk dicintai, karena pernikahan akan hanya bersama orang yang mencintai bukan dicintai. 7 Ingat ! Asmara dalam pernikahan itu tidak selalu indah layaknya orang yang jatuh cinta. 8 Terkadang asmara yang di balut dengan kepedihan dan rasa kekecewaan, oleh sebab itu kamu jangan terlalu bersedih, karena itulah sifatnya asmara. 9 Riak malam yang damai, tawa ceria di siang hari akan menjadi kebahagiaan yang tiada tara tatkala semua ada dalam pernikahan. 10 Ikatan suci bukan karena kecocokan yang bisa pergi jika tidak lagi cocok 11 Pernikahan adalah selalu bersama dan tetap dalam satu tujuan meski dengan cara yang terkadang berbeda. 12 Suami adalah hakim dan istri hanya penasehat, ingatlah itu dalam pernikahan jika ingin biduk rumah tangga selamat..” 13 Rumah tangga bukan saja lambang halal tetapi kesepakatan untuk tetap bersama dalam keadaan apapun. 14 Setia dalam pernikahan bukan satu satunya alasan, namun berupaya mewujudkan niat pernikahan juga alasan mengapa pernikahan itu sakral. 15 Jangan terlalu yakin jika kita benar-benar mencintai pasangan kita, karena dalam pernikahan dibutuhkan jatuh cinta setiap harinya. 16 Lelah itu biasa, kecewa itu wajar namun percayalah dalam pernikahan bukan tentang seberapa kali engkau lelah dan kecewa tetapi tentang seberapa lama dan kuat engkau bertahan. 17 Tidak masalah jika pasangan tidak pernah mengatakan cinta padamu, karena dalam kehidupan pernikahan cinta diungkapkan dengan perbuatan dan perjuangan. 18 Jangan pernah lelah mencintai, karena jika cinta tak lagi bisa engkau rasakan, sebaik apapun pernikahan akan berubah menjadi tawar rasa.” 19 Menjalani pernikahan tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi juga tidak sesulit yang pujangga katakan. 20 Jangan selalu bertengkar persoalan pernikahan hanya bisa dijawab oleh waktu dan jalan takdir. 21 Jangan percaya jika pernikahan itu indah, karena faktanya ada banyak penderitaan di dalamnya. 22 Jika pernikahan itu sulit bersyukurlah karena ada kenikmatan hidup bersama pasangan yang tidak pernah dirasakan orang lain. 23 Jangan tunggu kaya baru menikah, karena pernikahan adalah tempat dilimpahkannya rezeki yang berlimpah. 24 Segeralah menikah agar kehidupan menjadi lebih berkah 25 Cinta itu candu bagi yang merasakannya, dan hanya pernikahan lah penawarnya. Nikmati candu di pernikahan agar selalu tawar racunnya. 26 Ibarat memasak, pernikahan itu harus pintar-pintar merasa, terlalu berlebih dalam segala rasa akan membuat pernikahan hambar dan tak berasa. 27 Selamat menempuh hidup baru, saling melengkapi lah seperti yang engkau mau hingga engkau dan pasangan kekasih dirimu bahagia didalamnya. 28 Ingat selalu nasehat orang tua sebagai pedomannya supaya kehidupan pernikahan tetap menyinari. 29 Selamat hari pernikahan, cintailah pasangan dirimu sampai nyawa di tarik dari tubuhmu. 30 Jagalah cintamu seperti engkau menjaga dirimu sendiri. Patuhi lah suamimu agar berkah menyelimuti pernikahan dirimu. 31 Jadilah suami yang tanggung dan bijaksana, jadilah iman dalam pernikahan dirimu. 32 semoga pernikahan dirimu adalah pernikahan yang penuh dengan keselamatan dan berkah untuk istri dan anak anakmu kelak. 33 Selamat berbahagia, ingatlah hari pernikahan dirimu seperti mengingat kematian dirimu, pandai-pandailah menjalankan biduk pernikahan agar selamat sampai tujuan. 34 Ingatlah mutiara pernikahan ini, Jika pasangan hanya dianggap sebagai kekasih, maka kecewa akan selalu datang. 35 jadikanlah pasangan adalah sahabat, agar selalu setia di kala kita lupa dan menderit. 36 Jangan menikah hanya karena saling mencintai, namun bangunlah pernikahan karena kesadaran akan mencintai dan dicintai. 37 Manisnya cinta sesungguhnya bukan pada saat cinta menghiasi hati tetapi rasa memiliki diantara keduanya. 38 cinta dalam pernikahan adalah berupaya bertahan di kala rasa memudar sudah berada di ubun-ubun. 39 Wahai pasangan kekasih selamat menaungi biduk pernikahan, selalu saling dalam jalinan kasih yang menyayangi. 40 selamat atas pernikahan dirimu, doa tulus selalu teriring dari kami jadilah pelayar rumah tangga yang sukses. 41 Betapa indah pasangan muda, mengawali pernikahan dengan asmara dan cinta. 42 Semoga kebahagiaan selalu ada dalam rumah tangga, dan bersyukurlah agar karunianya selalu melimpah kepada kita. 43 Selamat atas pernikahannya, nikmatilah surga dunia dengan tetap sabar dan ceria. 44 Tumbuh kan rasa menjaga dalam kehidupan berumah tangga, contohlah cinta para orang tua agar kelak cinta langgeng sepanjang usia. 45 pesan baik ketika menikah, hormatilah pasangan sebaik baik penghormatan. 46 Junjung lah ikatan cinta dibawah cinta kepada Tuhan alam semesta, jadikan hambatan sebagai ujian, jadikan kebahagiaan sebagai wujud tujuan mulia. 47 Jika ingin pernikahan abadi, jangan sibuk dengan urusan orang lain, jangan pedulikan kata orang lain tentang cinta kalian. 48 Jangan patahkan kepercayaan cinta pasangan, dan tetaplah di dalam perahu pernikahan meski badai topan datang menghantam. 49 Pernikahan adalah syariat wajib bagi manusia, jadikanlah rumah tangga dirimu menjadi ladang pahala. 50 Bangunlah surga di dalam rumah pernikahan dirimu berpegang teguh lah akan syariatnya agar bahagia. 51 Sesungguhnya salah satu nikmat manusia adalah diberikannya pasangan hidup. 52 Bersyukur lah nikmatnya dengan menjadikan pernikahan sebagai media untuk menikmatinya, dan jadikanlah akhirat sebagai tujuan hakikinya. 53 Suami adalah pemimpin dalam pernikahan dirimu, dan istri adalah pelaksana perintahnya. 54 Se Sungguhnya dalam kebesaran-NYA, diciptakannya ikatan pernikahan untuk mereguk nikmat dunia. 55 Maka berpasangan lah engkau dalam ikatan suci pernikahan 56 Jadikan Iman sebagai dasar pernikahan, jadikan kepercayaan sebagai tiang penyangganya. 57 Dalam Rumah tangga bersyukurlah agar bahagia menghiasinya, dan tawakal adalah penangkalnya. 58 Betapa indahnya pernikahan yang didalamnya berisikan ketakwaan kedua pasangannya. 59 pernikahan itu Melewati setiap malam dengan shalat malamnya, dan mengawali paginya dengan rasa syukur dari keduanya. 60 Wahai para pasangan pernikahan, saling lah mengasihi dan menyayangi agar kehidupan akan menjadi sejahtera dan nyaman 61 Jangan lah engkau lupa bahwa dengan saling bergandengan tangan saja dapat menggugurkan dosa keduanya. 62 Setiap perjuangan dalam pernikahan akan dihitung pahala, setiap kekecewaan akan diganti dengan kebahagiaan yang tiada disangka. 63 Kuatkan iman agar rumah tangga rukun dan sejahtera percaya Allah bersama orang orang yang bertakwa. 64 Lihatlah bagaimana langit dihamparkan, jadikanlah alquran sebagai benteng pernikahan dirimu. 65 Jadikanlah keimanan dalam setiap hubungan, senantiasa lah bersyukur karenanya. 66 Jaga Pernikahan kalian karena kadang dalam kehidupan ada ketentuan Allah dalam takdir-NYA. 67 Bukan cinta yang menemukan dirimu kepada jodoh, karena banyak pernikahan datang justru karena saling tidak mengenal. 67 Pantas kan lah diri untuk mendapatkan pasangan terbaik dalam pernikahan dirimu. 68 Pernikahan bukan jaminan kebahagiaan sepanjang usia, maka dekatkanlah pernikahan dalam petunjuk agama. 69 Tetaplah bersama walau cinta sedang dikaburkan oleh hati dan pikirannya. 70 Cinta sejati hanya miliknya, sedangkan cinta kita adalah ibadah kepadanya. 71 Cintailah pernikahan sampai cinta abadi menghampiri anda dengan sendirinya. 72 Pernikahan tanpa landasan keimanan akan runtuh meski tidak diganggu cobaan. 73 Pernikahan yang dilandasi ketakwaan keimanan akan terus tegak meski gelombang bahaya sedang menerpa. 74 Iman Adalah dasar pernikahan, sedangkan lisan adalah perilaku sebaik perilaku pernikahan, dan Islam adalah keseluruhan pernikahan itu sendiri. 75 Mintalah cinta dalam pernikahan di sujud malam 1/3 malam , wujudkan lah dengan perlakuan cinta dan sayang kepada pasangan kekasih hati niscaya cinta akan abadi. 76 Benar kata pujangga, cinta abadi pernikahan dijalani dengan hati yang tulus. 77 semoga kelak engkau bisa bertahan dalam terpaan musibah, tak usang oleh rasa , tak sirna oleh usia, tak lekang oleh masa. 78 Jangan tergoda dengan segala rayuan dunia, karena semua hanya cantik dalam bentuk dan hambar dalam rasa. 79 Selalu lah setia kepada pasangan pernikahan yang sakral walau usia senja datang menyapa cinta tetap hangat laksana pertama jatuh cinta. 80 Selamat hari pernikahan kepada pasangan abadi, tetap cinta walau telah tua dalam usia. 81 Lemah dalam berkata, kabur dalam pandangan namun tetap utuh dalam sanubari. 82 Pesan cinta dalam pernikahan agar tetap awet sepanjang usia bukan tentang cinta dan bahagia tetapi tentang keikhlasan membangun rumah tangga. 83 Dalam suka maupun duka , tetap cinta meski pertengkaran datang menggoda, tetap setia meski lapar melanda. 84 Tetaplah seperti pertama yang ku cinta, jangan berubah meski waktu tidak lagi sama 85 Jadilah pasangan pernikahan yang amanah selalu ada dalam setiap waktu yang kupunya dan tetap setia meski diriku saat itu pernah tergoda. 86 Prinsip pernikahan bukan tentang konsistensi harga diri, tetapi tentang menghargai. 87 Ikat imanmu karena biduk rumah tangga akan berlayar dalam waktu yang tidak pernah ada batasnya. 88 Jangan bersedih Ketika Cinta pudar di saat usia beranjak senja, percayalah akan ketetapannya. 89 Yang ditakdirkan mencinta akan tetap mencinta walau antara jasad dan nyawa terpisah. 90 Dan anggaplah kecewa dalam pernikahan sebagai obat kuat agar cinta tetap setia sepanjang usia. 91 Jangan biarkan pernikahan karam termakan usia yang senja, ingatlah keindahan masa awal pernikahan. 92 Ingat lah masa indah karena akan membantu memulihkan pernikahan yang hampir kandas. 93 Cinta dalam pernikahan adalah kesabaran tanpa batas, kemesraan tidak selalu bisa dinikmati setiap hari. 94 Hidup bukan tentang cinta dan asmara namun percayalah cinta dan asmara akan datang pada waktunya. 95 kecewa dan duka adalah aksesoris yang memperindah rumah tangga. 96 Jika kelak usia menua cinta tak lagi tentang asmara, tetapi cinta tentang cerita anak dan cucu di setiap waktu itulah pernikahan sejati. 97 Perselingkuhan adalah bumbu dalam pernikahan, hadapi dengan jiwa yang tegar. 98 Ambil sikap sesuai porsi dan kaidahnya jika tidak ingin pernikahan akan menjadi kapal yang karam di lautan yang dalam. 99 Jika mencintai saja orang bisa bahagia mengapa memaksa menjadi yang dicinta. 100 Bangunlah istana pernikahan dengan cinta bukan dengan ingin dicinta, karena setiap pasangan memiliki waktu untuk mencinta dan dicinta. 101 Jangan ukur kebahagiaan orang lain dengan kehidupan kita. Setiap pernikahan memiliki kebahagiaannya masing-masing. 102 Ciptakan lah kebahagiaan di pernikahan kita bukan menginginkan kebahagiaan pernikahan orang lain. 103 Jika menabur padi di sawah rumput pasti tumbuh, tapi jika menanam rumput padi tak akan tumbuh sama seperti pernikahan tabur lah benih-benih kebaikan agar menuai buah kebaikan pula. 104 Jangan tabur kebencian dalam pernikahan karena akan ada bala di akhirnya. 105 Tidak baik jika memaksa pasangan memenuhi keinginan kita karena pernikahan adalah ikatan pemenuhan keinginan bersama. 106 Ketahuilah bahwa jika menyimpan dusta akan membawa petaka. 107 utamakan kejujuran terhadap pasangan karena kejujuran akan selalu mendatangkan kebaikan. 108 Kebohongan akan menjadi duri dalam pernikahan. 109 Bersyukur adalah kunci kebahagiaan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. 110 Untuk apa lautan jika dengan segelas air dapat melegakan rasa haus. Pesan Hikmah dari Kata Mutiara 111 Pernikahan itu bukan perkara siapa yang duluan melainkan siapa yang sudah siap berumah tangga 112 Jangan menikah hanya karena didesak umur. Menikahlah kalau kamu sudah yakin bahwa dengannya surga akan lebih dekat kepadamu. 113. Menikah itu cinta yang diberkahi. Awalnya janji, selanjutnya adalah ibadah, penghujungnya insyaallah ridha Ilahi. 114. Wanita shalihah tidak pernah takut menikah dengan lelaki yang miskin harta. Melainkan yang ditakutkan adalah menikah dengan lelaki yang miskin ilmu dan miskin tanggung jawab. 115. Pernikahan yang bahagia adalah menyatunya dua insan yang bersedia saling mengerti, memahami, dan saling memaafkan. 116. Sebaik-baik cinta adalah pernikahan. Dan sebaik-baik mencintai adalah saling mendoakan. 117. Carilah lelaki yang bisa mengubah hidupmu menjadi shalihah. Bukan ia yang hanya mampu mengubah statusmu dari single menjadi menikah. 118. Walau dengan siapapun Allah menjodohkan kita, bersyukurlah dengan kelebihannya dan bersabarlah dengan kekurangannya. 119. Tujuan dalam pernikahan bukan untuk berpikir sama, tapi untuk berpikir bersama. Akhir Kata Nah itulah kumpulan kata-kata bijak untuk pengantin baru yang baru saja melangkah membangun bahtera rumah tangga. Semoga kata-kata bijak ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi kita semua. Sekian dari saya sampai jumpa lagi di pembahasan yang lainnya.

YIrpfP0.

id6b33uxq3.pages.dev/186

id6b33uxq3.pages.dev/24

id6b33uxq3.pages.dev/231

id6b33uxq3.pages.dev/364

id6b33uxq3.pages.dev/325

id6b33uxq3.pages.dev/348

id6b33uxq3.pages.dev/119

id6b33uxq3.pages.dev/218

id6b33uxq3.pages.dev/267

kata kata sebelum janur kuning melengkung masih milik bersama