Poston 01-Mar-2016. 28 views. Category: Documents. 0 download. Report
BerandaSebuah teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan...PertanyaanSebuah teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 20 kali. Jika jarak fokus lensa objektifnya 100 cm, jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah . . . .Sebuah teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 20 kali. Jika jarak fokus lensa objektifnya 100 cm, jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah . . . . 120 cm105 cm100 cm95 cm80 cmYMY. MaghfirahMaster TeacherPembahasanDiketahui Ditanya d Jawab Jadi, jawaban yang tepat adalah Ditanya d Jawab Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!27rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!NANailil AuthorPembahasan lengkap bangetRARio Ahmad muzakyPembahasan lengkap bangetISImelda SimamoraBantu bangetHHaerulJawaban tidak sesuaiBBasyir Pembahasan tidak lengkap Pembahasan terpotong Pembahasan tidak menjawab soal©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia Soaldan pembahasan alat Optik Ketika sinar cahaya menumbuk bidang cermin, sinar cahaya akan memantul dari cermin. Pemantulan atau Refleksi melibatkan perubahan arah sinar cahaya.Coba deh kamu pergi ke lapangan luas, lalu lihat ke sekitar. Seberapa jauh kamu bisa memandang? Ketika kamu melihat pohon di kejauhan, pasti akan kelihatan sangat keciiiiil. Eh, begitu kamu deketin pohonnya, ternyata ukurannya besar. Kok bisa gitu ya? Hal ini, disebabkan oleh perspektif. Lalu, sekarang coba, deh, kamu tengok ke langit. Apa yang kamu lihat? Kalo yang kamu liat jemuran warga, geseran dikit dong. Jemuran sumber Saat kita menatap langit, apalagi di malam hari, pasti hanya terlihat cahaya titik-titik putih. Sama halnya dengan perspektif tadi, titik putih yang sangat kecil ini, ternyata ukuran aslinya besaaar banget. Nah, titik-titik kecil di langit itu, sebenarnya bisa kita lihat dengan alat bantu. Namanya, teleskop atau teropong bintang. Teropong bintang biasanya digunakan oleh para astronomer untuk mencari planet baru. Di alat ini, terdapat dua buah lensa cembung, yaitu lensa objektif yang berada di depan, yang menerima cahaya langsung dari objek. Dan lensa okuler, yaitu lensa yang berada dekat dengan pengamat. Cara kerja teropong bintang adalah dengan metode âpengumpulan cahayaâ. Sekarang bayangkan di rumah kamu sedang turun hujan. Lalu, kamu ambil ember dan tampung air hujannya. Pasti, deh, semakin besar ember yang kamu pakai, air yang kamu tampung juga semakin banyak. Nah, prinsip kerja teropong bintang kurang lebih kayak gitu. Tapi yang ditampung bukan air, melainkan cahaya. Tampungan air hujan seperti cara mata dan teropong bintang bekerja sumber Oke, kalau masih bingung. Kita mundur sedikit mengenai cara mata kita bekerja. Sejatinya, mata kita sama kayak âemberâ yang menampung air hujan tadi. Bedanya, si air adalah âcahayaâ yang ada di sekeliling kita dan ember yang menampung cahayanya adalah pupil mata kita. Cahaya-cahaya yang masuk ke dalam pupil, pada akhirnya ngebuat kita bisa melihat sekitar. Pupil mata sumber Masalahnya, karena ukuran pupil mata kita kecil, cahaya yang masuk hanya sedikit. Teropong bintang, membantu kita mengumpulkan cahaya-cahaya yang tidak jatuh ke mata kita, memfokuskannya, dan mengarahkannya langsung ke mata. Anggap âember penangkap cahayaâ itu diberi lorong, dan di sana, cahaya-cahaya itu dikumpulkan, difokuskan, dan dikirim langsung menuju ke mata kita. Banyaknya jumlah cahaya yang dikumpulkan, tergantung dari area lensa teropong bintang yang kita lihat. Itu artinya, kalau kamu mengubah diameter teropong bintangnya menjadi dua kali lipat lebih besar, kita bakalan dapet cahaya sebanyak 4 kali lipat lebih banyak. Bagaimana Teropong Bintang Bisa Mengumpulkan Cahaya? Oke, sekarang bagaimana caranya si teropong bintang mengumpulkan cahaya supaya bisa masuk ke pupil mata kita? Bukan. Kamu jangan bayangin teropong bintang ini memungut cahaya kayak orang mungut recehan di jalan. Tetapi, membengkokkan cahaya yang ada di sekitar, dan mengarahkannya ke dalam teropong bintang. Mengumpulkan uang receh sumber Cara kerja teropong bintang itu mengubah arah cahaya dari suatu benda. Ya, cahaya selalu akan âberubahâ arah apabila pindah dari satu medium ke medium lain. Itu lah kenapa kalau kamu memasukkan sendok ke dalam air, mata kita melihat seolah si sendok itu âpatahâ atau bengkok. Sendoknya gakpapa, tapi cahaya yang kita lihat bengkok, sehingga membentuk gambaran di kepala kita bahwa sendok yang ada di air itu âberbedaâ karena cahayanya belok. Baca juga Avengers Infinity War dan Mengapa Butuh Kostum Baru Spiderman Pembiasan cahaya pada sendok yang masuk ke dalam air sumber Teropong bintang, membelokkan cahaya yang ada di sekitar, mengumpulkannya, dan mengirimnya ke mata kita. Alhasil, planet dan berbagai benda angkasa lain bisa keliatan, deh. Teropong bintang membelokkan cahaya sumber Penggunaan teropong bintang ini bisa dilakukan saat mata berakomodasi maksimum dan saat mata tidak berakomodasi. Kita coba bahas satu per satu ya. Mata Berakomodasi Maksimum Sumber Mata berakomodasi maksimum maksudnya adalah kondisi kita melihat teleskop dengan menggunakan mata yang terbuka lebar. Pandangan fokus. Dan konsentrasi tinggi. Kalau dalam serial Naruto, mungkin bakal begini nih. p sumber Saat mata berakomodasi maksimum, syaratnya ada dua 1. Sob = tak terhingga 2. Sâok = -Sn Sob = jarak benda ke lensa objektif Sâok = jarak bayangan ke lensa okuler Sn = jarak baca normal biasanya di soal 25-30cm Akibat Sob = tak hingga, maka fob = titik fokus lensa objektif Di teropong bintang, pasti ada yang namanya perbesaran lensa. Hal itu bisa kita dapatkan dengan M = Perbesaran teropong bintang α = Sudut pengamat ke bintang tanpa teropong o Î = Sudut pengamat ke bintang dengan teropong o Persamaan ini bisa kita sederhanakan menjadi; h = tinggi objek m Karena Sâob = fob, maka; Lalu, bagaimana cara untuk mencari panjang teleskop? Bisa kita temukan dengan menggunakan rumus berikut Karena Sâob = fob, maka hal ini juga berarti d = panjang teropong bintang m Sâob = Jarak bayangan ke lensa objektif Sok = Jarak benda ke lensa okuler Mata Tidak Berakomodasi Sumber Kondisi mata tidak berakomodasi adalah saat di mana pandangan mata kita tidak berada dalam kondisi âpenuh konsentrasiâ. Untuk penghitungan rumusnya, terdapat dua syarat juga 1. Sâok = tak hingga 2. Sâob = fob fob = titik fokus lensa objektif Sâob = jarak bayangan ke lensa objektif Dari kedua syarat itu, kita dapat turunkan rumusnya menjadi Karena Sâok tak hingga, maka; Lalu, untuk penghitungan perbesaran lensa teleskopnya; Karena Sâob = fob, maka; Di sisi lain, cara untuk menghitung panjang teleskop adalah Karena Sâob = fob dari syarat dan Sok = fok dari penurunan rumus, maka; Nah, sekarang sudah tahu, kan, bagaimana cara teropong bintang bekerja? Kenapa pandangan mata kita terbatas, dan bagaimana cara untuk memperbesarnya. Kalau kamu tertarik dalam pembahasan mengenai rumus-rumus yang ada di dalamnya, langsung aja tonton penjelasan lengkapnya di ruangbelajar! Selain mendapat penjelasan, kamu juga akan mendapat rangkuman infografik mengenai materi ini, lengkap dengan latihan soalnya, lho!25 pembahaan soal ALAT OPTIK: mata, lup/kaca pembesar, mikroskop, teropong bintang, teropong bumi 1. Sebuah benda terletak pada jarak 5 cm di depan sebuah cermin cembung yang berjari-jari 20 cm. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin adalah . a. nyata, tegak, diperkecil b. nyata, terbalik, diperbesar c. maya, tegak , diperbesar
Kelas 11 SMAAlat-Alat OptikTeropongSebuah teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 20 kali. Jika jarak fokus objektif 100 cm maka jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah .... OptikOptikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0059Teropong bintang memiliki jarak fokus lensa objektif 5 m...0336Sebuah teropong bumi yang panjangnya 33,5 cm digunakan ...0244Teropong bintang perbesaran angularnya 10 kali . Jika ja...0231Perhatikan gambar pembentukan bayangan pada teropong beri...Teks videoHai coffee Friends disini kita mempunyai soal sebagai berikut untuk mengerjakan soal tersebut kita menggunakan konsep dari alat optik yaitu pada toko bintang pertama kita. Tuliskan di sini yang diketahui sebuah teropong diarahkan ke bintang menghasilkan perbesaran anguler 20 kali maka perbesaran nya di = 20 kali jika jarak fokus objektif 100 cm, maka jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut itu adalah jarak fokus lensa objektif ini = 100 cm kemudian yang ditanyakan adalah D yaitu jarak antara lensa objektif Dan lensa okuler teropong tersebut kemudian kita perhatikan di sini untuk pengamatannya night and Paper akomodasi. Nah kemudian karena benda yang diamati adalah bintang nama untuk sop-sop adalah jarak benda ke lensa objektif = tak hingga digunakan untuk mengamati bintang nah, kemudian dituliskan di sini untuk rumus persamaan umum optik 1 per = 1 per sop kemudian ditambah dengan 1 per X aksen X aksen adalah jarak bayangan lensa objektif karena sop itu = tak hingga â 1 per x = 1 sehingga kemudi tambah dengan 1 per S aksen akan kita peroleh bahwa nilai dari 1 per S = 1 per S aksen 6 maka untuk x = s aksen kopi nah kemudian kita Tuliskan di sini rumus perbesaran pada teropong bintang dengan pengamatan tanpa berakomodasi nah yaitu m = FX dibagi dengan x adalah jarak benda ke lensa okuler kalau kita masukkan nilainya maka ini 20 = f yaitu 100 kemudian dibagi dengan esok nanti kita cari esok-esok ini = 100 dibagi dengan 20 Lah kita peroleh esok ini = 5 cm, kemudian kita gunakan rumus dalam menghitung debit yaitu jarak antara lensa objektif dan okuler teropong bintang tersebut pada pengamatan tidak berakomodasi D ini = S aksen kemudian ditambah dengan S maka q = 6 karena fob = s n o p + q ditambah dengan esok kalau kita masukkan nilainya maka Deni = 100 kemudian ditambah dengan 53 D = 105 cm. Jadi kita simpulkan bahwa jarak antara lensa objektif dan okuler teropong tersebut adalah yang oxide 105 cm Sampai berjumpa di soal yang selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
ALATALAT OPTIK & OPTIKA GEOMETRI 1. Mata dapat melihat benda dengan jelas apabila terbetuk bayangan a. Maya tegak di lensa mata retina b. maya terbalik di retina c. maya tegak diretina d. sejati terbalik di e. nyata tegak diretina 2. Seorang dengan cacat mata miopi tak mampu melihat dengan jelas benda yang terletak lebih 50 cm dari matanya.
Teropong atau teleskop digunakan untuk memperbesar benda yang sangat jauh letaknya. Pada kebanyakan kasus di dalam penggunaan teropong, benda bisa dianggap berada pada jarak tak terhingga. Galileo, walaupun bukan penemu teleskop, ia mengembangkan teleskop menjadi instrumen yang penting dan dapat digunakan. Galileo merupakan orang pertama yang meneliti ruang angkasa dengan teleskop atau teropong. Dengan penelitiannya tersebut, Galileo akhirnya ia membuat penemuan-penemuan yang mengguncangkan dunia, di antaranya satelit-satelit Jupiter, fase Venus, bercak Matahari, struktur permukaan bulan, dan pernyataannya bahwa galaksi Bimasakti terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang individu. Secara garis besar, teleskop atau teropong ada dua macam, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Lalu, teropong bias ini sendiri di ada 4 jenis yang umum dipakai oleh orang, yaitu teropong bintang astronomi, teropong bumi medan, dan teropong panggung Galileo. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari pengertian, fungsi, proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran dan panjang teropong bumi. Silahkan disimak baik-baik penjelasan berikut. Pengertian dan Fungsi Teropong Bumi Apabila kita melihat benda-benda di Bumi menggunakan teropong bintang maka akan diperoleh bayangan yang terbalik. Hal itu tidak dikehendaki. Untuk mengembalikan atau membalik bayangan, maka kita harus menempatkan sebuah lensa positif di antara lensa objektif dan lensa okuler. Lensa ini disebut lensa pembalik. Susunan lensa tadi akan menghasilkan teropong bumi. Teropong Bumi atau teropong medan adalah teropong yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Adapula yang menyebut teropong Bumi sebagai teropong yohana. Teropong jenis ini biasa digunakan oleh orang-orang di laut, seperti nahkoda kapal, angkatan laut, bahkan para bajak laut zaman dahulu dan mungkin zaman sekarang juga. Selain digunakan di lautan, teropong Bumi juga dapat digunakan di wilayah daratan. Misalkan para tentara menggunakan teropong ini untuk memantau keadaan di perbukitan. Bentuk teropong Bumi dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini. Pembentukan Bayangan dan Rumus Teropong Bumi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teropong Bumi menggunakan tiga buah lensa positif sekaligus. Ketiga lensa tersebut berfungsi sebagai lensa objektif, lensa okuler dan lensa pembalik. Lensa pembalik berfungsi untuk membalik bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler, sehingga dihasilkan bayangan yang sama tegak dengan benda aslinya. Lensa pembalik diletakkan di antara lensa objektif dan lensa okuler. Skema atau diagram pembentukan bayangan pada teropong atau teleskop Bumi dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini. Coba kalian simak baik-baik dan pelajari gambar tersebut. Ciri khas dari teropong Bumi adalah jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler fob > fok. Di antara lensa objektif dan lensa okuler diletakkan lensa pembalik. Karena teropong Bumi digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh, sehingga bayangan terbentuk di titik fokus lensa objektif. Agar bayangan menjadi tegak, maka teropong Bumi dilengkapi dengan lensa pembalik. Seperti halnya mikroskop dan teropong bintang, perbesaran pada teropong bumi juga dibedakan untuk mata berakomodasi maksimum dan mata tidak berakomodasi. Berikut ini penjelasannya. 1. Rumus Teropong Bumi untuk Mata Berakomodasi Maksimum Untuk perbesaran anguler pada teropong Bumi, dicari dengan persamaan berikut. Dan panjang teropong Bumi untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum dapat dicari dengan persamaan berikut. Keterangan M = perbesaran anguler fob = jarak fokus lensa objektif sok = jarak benda pada lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik d = panjang teropong 2. Rumus Teropong Bumi untuk Mata Tidak Berakomodasi Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif berada tepat di titik fokus lensa okuler. Ini berarti jarak benda lensa okuler sama dengan jarak fokusnya. Jadi, perbesaran untuk mata tidak berakomodasi adalah sebagai berut. Sementara panjang teropong untuk mata tidak berakomodasi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. Keterangan M = perbesaran anguler fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik d = panjang teropong Contoh Soal dan Pembahasan Agar kalian lebih paham mengenai penerapan rumus-rumus perbesaran dan panjang teropong bumi di atas, silahkan kalian simak baik-baik beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini. 1. Teropong bumi dengan jarak fokus lensa objektif 40 cm, jarak fokus lensa pembalik 5 cm, dan jarak fokus lensa okulernya 10 cm. Supaya mata melihat bayangan tanpa akomodasi, berapakah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut? Penyelesaian Diketahui fob = 40 cm fp = 5 cm fok = 10 cm Ditanyakan d untuk mata tanpa akomodasi Jawab Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler merupakan panjang teropong. Panjang teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tanpa akomodasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. d = fob + 4fp + fok â d = 40 cm + 45 cm + 10 cm â d = 40 cm + 20 cm + 10 cm = 70 cm Jadi, jarak lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah 70 cm. 2. Sebuah teropong Bumi dengan jarak fokus lensa objektif, pembalik dan okuler berturut-turut 80 cm, 5 cm dan 20 cm. Teropong ini digunakan untuk melihat benda jauh oleh orang bermata normal dengan berakomodasi maksimum. Tentukanlah perbesaran sudut dan panjang tubusnya. Penyelesaian Diketahui fob = 80 cm fp = 5 cm fok = 20 cm sâok = titik dekat mata normal = -25 cm Ditanyakan M dan d Jawab Karena mata berakomodasi maksimum, maka perbesaran sudut teropong Bumi dapat kita cari menggunakan persamaan berikut. Oleh karena jarak benda pada lensa okuler sok belum diketahui, maka kita tentukan dahulu menggunakan persamaan yang berlaku pada lensa yaitu sebagai berikut. Dengan demikian, perbesaran sudutnya adalah Dan panjang tubus teropong dapat kita tentukan dengan menggunakan persamaan berikut. d = fob + 4fp + sok â d = 80 cm + 45 cm + 11,1 cm â d = 80 cm + 20 cm + 11,1 cm = 111,1 cm Jadi, perbesaran sudut dan panjang teropong Bumi tersebut adalah 7,2 kali dan 111,1 cm.
Sebuahteropong bintang dengan panjang 50 cm digunakan untuk mengamati bintang dengan perbesaran 9 kali dengan mata tidak berakomodasi. Apabila pengamat kemudian hendak Untukperbesaran anguler pada teropong Bumi, dicari dengan persamaan berikut. Dan panjang teropong Bumi untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum dapat Karenalensa okuler teropong panggung adalah lensa cekung, maka jarak fokusnya berharga negatif yaitu: f ok = â10 cm Dengan demikian, panjang teropong tersebut adalah sebagai berikut. d = f ob + f ok d = 160 + (â10) d = 150 jadi, panjang teleskop Galilei adalah 150 cm atau 1,5 m. Soal No. 1 Sebuah lup dengan panjang fokus lensa 5 cm digunakan untuk melihat sebuah 6k21PuX.